Sekolah Ekspor Melalui Kampus Merdeka Ciptakan 500.000 Orang Pengusaha Muda Eksportir dan Tenaga Profisional

by -208 Views

Jurnal34.com, JAKARTA – Untuk mencetak pemuda eksportir baru pada generasi Indonesia program Kampus Merdeka memberikan peluang melalui studi indenpenden berbasis Sekolah Eksport dengan satu semester.

Dr. Handito Joewono, Kepala Sekolah Ekspor Nasional, memberikan keterangannya kepada rekan rekan media disela acara pemberian pengumuman pemenang Mahasiswa Sekolah Eskpor juara ESM seri ke 1 dan peluncuran ESM seri ke 2, selasa (8/8/2023) generasi muda dan khususnya mahasiswa, merupakan keharusan bagi Indonesia agar bisa menjadi eksportir utama dunia.

” Mencetak eksportir baru, terutama dari kalangan generasi muda dan khususnya mahasiswa, merupakan keharusan bagi Indonesia agar bisa menjadi eksportir utama dunia ” Handito Joewono.

Masih dirinya menerangkan, Sekolah Ekspor merupakan pemrakarsa dan pelaksana Program Kolaborasi Nasional Mencetak 500.000

Eksportir Baru di Tahun 2030 bersama lima asosiasi usaha dengan dukungan KADIN dan APINDO yang diresmikan oleh Menteri Perdagangan RI dan Menteri Koperasi dan UKM RI di SMESCO pada tanggal 17 Februari 2021.

Berbagai kegiatan strategis dalam rangka mencetak eksportir baru sudah dan sedang dilakukan oleh Sekolah Ekspor, diantaranya Export Startup Matchup dan melaksanakan
Program Kampus Merdeka Kemendikbudristek RI pada program Studi Independen “Be A Digital Exporter” oleh Sekolah Ekspor dan Studi Independen Vokasi Digital Ekspor Fesyen oleh LaCorre yang merupakan fashion export school bermitra dengan Sekolah Ekspor,” pungkasnya.

Sambung Handito, Pada semester gasal 2023/2024 yang diawali dengan onboarding nasional pada 14 Agustus 2023 ada total 1000 mahasiswa dari lebih 150 perguruan tinggi seluruh Indonesia akan mengikuti Studi Independen Digital Ekspor.

Indonesia perlu memiliki tekad kuat untuk menjadi salah satu eksportir utama dunia dengan nilai ekspor lima besar dunia ketika Indonesia diharapkan menjadi negara dengan GDP Lima Terbesar Dunia di tahun 2045.

Dalam rangka mewujudkan ambisi tersebut, Sekolah Ekspor telah berperan sebagai
penggerak dan pelaksana Program Kolaborasi Nasional Mencetak 500.000 Eksportir Baru di Tahun 2030, bekerja sama dengan lima asosiasi usaha dengan dukungan dari KADIN dan APINDO,” sambungnya.

Lanjut, Program Kolaborasi Nasional Mencetak 500.000 Eksportir Baru di Tahun 2030 diresmikan oleh Menteri Perdagangan RI dan Menteri Koperasi dan UKM RI di SMESCO pada tanggal 17 Februari 2021.

Sebagai bagian dari komitmen untuk mencetak eksportir baru, Sekolah Ekspor telah melaksanakan serangkaian kegiatan strategis,” ujar Handito.

Export Startup Matchup menjadi salah satu platform yang berhasil
menghubungkan calon eksportir dengan pelaku industri yang berpengalaman.

Export Startup Matchup 2
Selanjutnya, sebagai bagian dari komitmen yang berkelanjutan, Sekolah Ekspor dan Lacorre, bersama Arrbey National Startup, telah mengumumkan dimulainya Export Startup Matchup seri ke-2 yang diresmikan hari ini 8 Agustus 2023 oleh Kepala Program MSIB Kampus Merdeka Kemendikbudristek
RI – Dr. Wachyu Hari Haji bersama Kepala Sekolah Ekspor Nasional – Dr. Handito Joewono.

Pendaftaran ESM Seri ke-2 dimulai pada tanggal 14 Agustus 2023 yang terbuka untuk mahasiswa
peserta Program Kampus Merdeka dari seluruh Indonesia. ESM Seri ke-2 mengangkat tema
“Sustainable Export for A Better Indonesia”.

Kembali Handito selaku kepala Sekolah Ekspor Nasional menekankan
pentingnya segenap komponen bangsa memberi kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda untuk menjadi eksportir baru Indonesia.

Sementara Kepala Program MSIB Kampus Merdeka Kemendikbudristek
RI – Dr. Wachyu Hari Haji, keberhasilan yang telah dirasakan dari Sekolah Ekspor sudah banyak diterima dari mitra keluarga untuk menerima pegawai atau karyawan disalah satu instansi.

Selain itu kata Wahyu, generasi muda eksportir yang sudah mendapat Sekolah Ekspor. harapan dia bisa menjadi eksportir bukan hanya bahan baku saja namun bisa menciptakan karyanya di dunia usaha eksportir.

(Bnu)